Bapak Bom Atom: Perjalanan Karier dan Dilema Etis J. Robert Oppenheimer
![Gambar](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiuSkxNddBqsSneUhdJS_jGOyKmyuhM_5nVDh63wnIOf8iWmvvaLztdiblmkjvhWH6ZlmtMRdtlwh0Vk11BeIlZF8mwc4CwX3qPKAdEVYpLh8XvnxG9NfCtEQUwwqoSfwMfGtPzDQZXNPydeAkxc2iJvoROkj909JhNalQMpALNdQrNGHEKZRqJHgLkavw/w400-h309/uz7722ta.png)
J. Robert Oppenheimer J. Robert Oppenheimer , seorang fisikawan teoretis Amerika Serikat kelahiran 22 April 1904, dikenal sebagai tokoh kunci dalam pengembangan bom atom selama Proyek Manhattan pada Perang Dunia II . Namun, hidupnya yang kompleks dan karirnya yang cemerlang melibatkan lebih dari sekadar pencapaian ilmiah di dunia fisika nuklir. Artikel ini akan membahas perjalanan hidup, kontribusi ilmiah, dan dampak sosial dari salah satu tokoh paling kontroversial dalam sejarah ilmu pengetahuan. Masa Muda dan Pendidikan Oppenheimer lahir di New York City dalam keluarga yang kaya dan terpelajar. Ayahnya, Julius Oppenheimer , adalah seorang pengusaha tekstil yang sukses, sementara ibunya, Ella Friedman , adalah seorang seniman. Dari awal, Oppenheimer menunjukkan bakat istimewa dalam akademis, memasuki Harvard University pada usia 18 tahun. Di Harvard, ia mengejar minatnya dalam bahasa, sastra, dan ilmu alam. Kecerdasannya yang luar biasa dan kemampuannya untuk menggabungkan berbag